18 Juni 2008
Hari ini saya menunggu pembagian nilai dari PKn. Sialnya, tahun ini saya harus mendapat remedial dalam mata pelajaran yang satu ini. Ah, sial… padahal saya ada janji sekitar pukul 13.00 namun dengan adanya remedial itu, janji itu terpaksa saya tunda… sepertinya.
Ah, saya juga teringat dengan kata-kata supir mengenai demo yang digelar hari itu juga saat pagi-pagi beliau mengantar saya. Saya disarankan untuk menghindari daerah Polda Metro Jaya dan Monas — lokasi yang selalu saya lalui setiap pulang sekolah ketika menaiki busway. Ah, apa janji hari ini terpaksa kubatalkan? Apa saya harus membiarkan mereka berdua ngobrol, tanpa kehadiran saya.
Pengumuman mengenai pengunduran tanggal pelaksanaan remedial membuatku cukup muak. Pak, kami sudah menunggu selama 6 jam penuh di sekolah — semua itu cuma demi pengumuman nilai dan perbaikan!!
Yah, tak ada waktu bagi saya untuk ngedumel kesal. Toh jarum jam sudah menunjukkan waktu pukul 12.40 WIB. Bagus, kalau saya tak bergegas, katakan selamat tinggal pada janji saya.
Saya pun keluar dari kawasan sekolah dan segera berjalan cepat ke Terminal Bus Blok M untuk menaiki TransJakarta busway. Namun, saya harus berhenti di depan antrian yang menggunung di belakang pintu antrian; Layanan busway ditutup untuk sementara ini. Ah, segala yang dikatakan supirku ternyata benar — Demo. Sekali lagi, demo.
Tanpa sungkan, saya mencoba mencari media transportasi lain. Ah, bus apa pun yang bisa membawa saya ke Grogol sana — ke kawasan Jelambar, dekat dengan Citraland. Namun, saya mengurungkan niat saya ketika melihat gerbang antrian mulai dibuka. Tanpa sungkan, saya melesat ikut mengantri kembali dan membeli sebuah tiket perjalanan untuk dapat menaiki salah satu bus TransJakarta.
Tentu saja, saya mengekspekstasi bahwa perjalanan kali ini akan terasa panjang…
Untuk mencapai Halte Jelambar (halte yang terdekat dengan lokasi gathering kecil-kecilan kali ini), saya harus memakai TransJakarta koridor 1, turun di halte tranit Harmoni, sebelum akhirnya menaiki TransJakarta koridor 3 dan tiba di Jelambar. Namun, seperti yang telah saya perkirakan, perjalanan saya tersendat di sekitar Halte Polda Metro.
Jam tanganku sudah menunjukkan waktu pukul 14.20 ketika saya tiba di Harmoni. Ah, Central busway Harmoni — daerah yang kukira hijau, namun ternyata daerah itu gersang. Mengecewakan, sungguh mengecewakan.
Saya transit di sana, menaiki salah satu bus koridor 3. Saya menatap dengan gelisah ITC Roxy yang saya lihat dari dalam kotak logam yang bergerak. Saya sudah sangat telat. Mungkin saya sudah meminta maaf atas ketelatan saya pada yang sudah sampai di TKP, namun fakta bahwa saya terlambat tidak memperbaiki semua ini.
14.25… saya tiba di Jelambar. Baju seragam saya masih cukup rapi, meskipun setelah berdesak-desakan dalam salah satu bus. Saya bergegas menuju Citraland, namun terpaksa harus berhenti di pintu depan. Ah, mereka tak memperbolehkanku memakai seragam. Mengapa aku tak memikirkan hal ini?
Tentu saja, saya punya persiapan mengenai hal ini. Segera, saya mengganti rok abu-abu saya dan menutup baju saya dengan jaket. Langsung saya berangkat ke TKP: Restoran jepang yang ada di Mall tersebut — mall yang sudah pernah saya kunjungi tanggal 17 Juni lalu.
Lucu sebenarnya, karena ketika saya berada dalam salah satu elevator, Angraedge menelpon saya, menanyakan lokasi saya. Kurang lebih, seperti ini.
A = Angraedge
M = masamune11
A: Bon, lu di mana?
M: …menurut loe?
A: …Jangan-jangan di belakang gue lagi?
M: mungkin~
A: …gak ada ah -_-a
M: Gue on the way, lagi di dalam lift…
Bagi saya yang memang sudah mischievous sejak dulu, terlihatkah bahwa saya senang membuat orang lain bingung? mungkin~
Ehm… singkat cerita, saya menemukan Angraedge yang [sialnya] tiba-tiba muncul di belakang saya. Laporan terakhir mengenai Terrarazu, salah seorang member yang ikut dalam gathering kecil-kecilan kali ini, yang saya dapat dari Angraedge sendiri menyatakan bahwa yang bersangkutan tengah sibuk menjelajahi Toko Gunung Agung. Dimulailah… pencarian saya.
Dimulai dari fakta bahwa Terrarazu juga penggemar komik, maka saya menentukan destinasi saya adalah satu lokasi: rak berisi komik. Sedikit arahan dari para staff yang berkerja di sana, saya sampai di
lokasi rak tesebut. Seperti yang saya biasa lakukan saat peristiwa seperti ini, saya mengamati orang-orang yang lalu lalang… sampai kutemukan sang tersangka.
Saya pun melancarkan trik saya. Saya menarik ponsel yang ada di dalam kantong jaket saya. Dalam gerakan kilat, saya segera mengetik SMS pendek menanyakan dimanakah keberadaannya. Kalau orang ini melihat ponselnya, berarti orang yang ada di depan ini… kemungkinan besar adalah Terrarazu.
…Bingo.
.
.
Setelah menemukan Terrarazu [yang sepertinya cukup senang untuk bersembunyi ketika gathering kecil-kecilan seperti ini *diinjek Terra*], kami pun berpindah lokasi — kembali pada former TKP, Hoka Hoka Bento. Saya tidak makan (berhubung saya tidak punya uang saat itu…), namun mengeluarkan buku biru yang sedang saya baca sepanjang perjalananku ke sana. Kami mengobrol banyak, sebelum akhirnya harus berpisah di Gramedia sekitar pukul 16.10 WIB.
Kami pun berpisah.
May we meet again, some day…
Pertamax… sejak kapan saya jadi senang pertamax gini =_=a
KEDUAX
KETIGAX.
Kayaknya nggak terlalu spesial…
KEEMPAX.
Hmm, saya tiap hari gath sama Bake2x dan AceofSpade… atau mungkin tidak lagi.
@Mihael:
Katakan itu ketika anda men-stalking orang lain… pasti ada rasa kebanggaan tersendiri 😆
*dilempar*
@Xaliber:
….Tau deh, yang satu sekolah =_=